Wow.
Wunderschön geschrieben und hat mich tief berührt, sodass ich mehrmals kaum meine Tränen zurückhalten konnte. 😭
Wow.
Wunderschön geschrieben und hat mich tief berührt, sodass ich mehrmals kaum meine Tränen zurückhalten konnte. 😭
Very short story but it was beautiful to read, nevertheless.
Sayap-Sayap Patah (The Broken Wings) adalah sebentuk cerita dari seorang laki-laki yang patah hati, lantaran gadis kecintaannya direnggut oleh orang lain. Tentu, Gibran tidak menyederhanakan semuanya dalam kata "direnggut", ia melayangkan kritik ke institusi pernikahan dan agama di Lebanon, lebih tepatnya masyarakat yang ia sebut sebagai masyarakat timur (timur tengah), tempat di mana Gibran menghabiskan masa ranum remajanya. Pendapat paling umum menyebut bahwa novel ini adalah autobiografi diri Gibran sendiri. Selma, tokoh wanita dalam cerita adalah nama fiktif dari Nona Hala Daher, sang gadis yang ditakdirkan menjadi cinta pertama Gibran. Selma dinikahpaksakan seorang pendeta kepada keponakannya yang serampangan dan brengsek. Selma tidak bahagia, hingga akhirnya ia menutup hidup ketika melahirkan anaknya—yang juga meninggal saat dilahirkan. "Demikianlah takdir merundung Selma dan menuntunnya sebagai budak sahaya hina dalam iringan perempuan timur (tengah) yang sengsara ..." "Para penyair dan penulis sedang mencoba memahami kenyataan kaum wanita, namun sampai hari ini orang-orang itu belum mengetahui segala rahasia terpendam dalam hati nuraninya karena orang-orang itu memandang mereka dari balik selubung seksual dan tak melihat apa-apa selain bagian luarnya, orang-orang memandangnya lewat kaca pembesar kebencian dan tak menemukan apa-apa selain kelemahan dan pengabdian." Akibat aktivitas kritiknya tersebut, Gibran dikucilkan oleh pemerintah dan tokoh agama setempat, bahkan buku-bukunya yang kedapatan dijual di Beirut disita lalu dibakar. Gibran, dengan segala ketajaman sensitifitas dan ujung penanya menjadi musuh publik, hingga ia dijuluki sebagai "anak kufur". Gibran tidak membenci pernikahan, ia hanya bersikap kritis terhadap institusi pernikahan yang membukakan pintu kepada orang-orang yang menyelewengkan cinta dan kesakralan, yang memperbudak wanita dalam rumahnya sendiri.